Kisah UMAR BIN AL KHATTHAB RADHIYALLAHU 'ANHU
Keadilan, keberanian, ketegasan dan cepat menerima kebenaran merupakan serentetan sifat-sifat utama beliau sejak masuk islam sampai menjadi seorang khalifah yang kedua.
Bahkan dengan jasa beliau, islam kemudia tersebar menembus dinding Jazirah Arabiyah, memasuki Bizantium dan Persia sehingga beliau juga dikenal sebagai periode Al-Futuhat Al-Islamiah.
Dialah laki-laki yang menampakkan keislamannya pada saat orang-orang menyembunyikannya.
Dialah laki-laki yang menambal bajunya padahal dihadapannya segala yang murah dan yang mahal tersedia.
Dialah laki-laki dimana syaithan memilih jalan lain selain jalannya.
Dialah laki-laki yang sangat taat kepada kitab Allah, dialah mujahid di jalan Allah.
Dialah nilai sekaligus teladan, betapa agungnya ketika teladan itu berbentuk manusia sehingga akhlak menjelma dalam nyata (bukan teori belaka)
Dialah orang yang adil ketika orang-orang yang adil disinggung.
Dialah orang yang bangun di tengah malam agar orang-orang bisa tidur nyaman.
Dialah orang yang lapar agar orang-orang bisa kenyang.
Dialah orang yang menjadikan orang tua dari kaum muslimin sebagai ayah, orang sebaya menjadi saudara, dan orang yang lebih muda sebagai anak sehingga dia menghormati ayahnya, menyintai saudaranya, dan menyayangi anaknya.
Dialah orang yang tidak terpengaruh dalam agama Allah oleh celaan orang-orang yang mencela.
Dialah pengucap kebenaran sekalipun itu pahit.
Dialahlah seorang laki-laki di mana keislamananya merupakan kemenangan, hijrahnya merupakan pertolongan dan kepemimpinannya merupakan keadilan.
Dialah seorang laki-laki, yang tidak hanya sekali al Qur'an turun menyetujui pendapat dan ucapannya.
Dialah AL FARUQ umat ini yang telah mengguncang singgasana orang-orang zhalim...meruntuhkan benteng-benteng Kisra dan Kaisar. Orang-orang sombong lagi congkak tunduk kepada keadilannya, bendera kezhaliman tertunduk di depan panji keadilannya yang berkibar dan penaklukan-penaklukannya yang cemerlang. Dia membuat hidung orang-orang Romawi tersungkur di tanah, dia menghancurkan keangkuhan orang-orang Persia dan mengusir orang-orang Yahudi dari Jazirah arab. Dia mengusir mereka dalam keadaan terhina lagi rendah.
Dialah ahli zuhud, seorang ulama, seorang ahli ibadah, seorang yang pencemburu, orang yang takut kepada Allah.
Dialah Umar bin Khatthab radhiyallahu 'anhu, sebuah cahaya yang menerangi garis-garis sejarah.
"SEANDAINYA SEPENINGGALKU ADA SEORANG NABI, PASTILAH 'UMAR BIN KHATTHAB ORANGNYA." [MUHAMMAD RASULULLAH SHALLALLAHU 'ALAIHI WA SALLAM]
Kisah Umar Bin Khattab : Menolak Anaknya Dijadikan Gubernur
Pernah suatu ketika Umar bermusyawarah
“Saya bingung”
“Kenapa khalifah”
“Sulit mencari gubernur Kufah, diangkat yang lemah rakyat ngeluh tapi diangkat yang keras, rakyat juga ngeluh”
“Ada calon khalifah, kalo ini sih sudah tidak salah lagi”
“Siapa?…”
“Abdullah Bin Umar” (anak beliau sendiri)
“Jangan macam-macam, cukup 1 orang Umar yang memegang jabatan. Kalau berhasil, kami keluarga Umar sudah merasakannya. Tapi kalau gagal, maka cukuplah kegagalan seorang Umar saja. Cari yang lain saja”
“Tapi Abdullah Bin Umar cukup syarat ya khalifah, dia orang bertaqwa dan sholeh”
“Yang bertaqwa dan sholeh bukan cuma anak dia, anak orang lain juga banyak yang bertaqwa dan sholeh”
Sikapnya yang memblokir keluarganya dari berbagai fasilitas kekhalifahannya membuat orang lain segan pada dirinya. Betapa tegas, adil dan bijaksananya beliau.
Keadilan, keberanian, ketegasan dan cepat menerima kebenaran merupakan serentetan sifat-sifat utama beliau sejak masuk islam sampai menjadi seorang khalifah yang kedua.
Bahkan dengan jasa beliau, islam kemudia tersebar menembus dinding Jazirah Arabiyah, memasuki Bizantium dan Persia sehingga beliau juga dikenal sebagai periode Al-Futuhat Al-Islamiah.
kesimpulan Sifat atau Karakter Umar bin khatab
- Yang sederhana
- Yang zuhud
- Yang adil
- Yang tegas
- Yang bijaksana
- Yang berhati-hati
- Yang mementingkan orang banyak
- Yang tidak memandang jabatan
- Yang menghargai pendapat orang lain
- Yang cinta kepada Rasul dan sifat-sifat baik lainnya.
Dialah laki-laki yang menampakkan keislamannya pada saat orang-orang menyembunyikannya.
Dialah laki-laki yang menambal bajunya padahal dihadapannya segala yang murah dan yang mahal tersedia.
Dialah laki-laki dimana syaithan memilih jalan lain selain jalannya.
Dialah laki-laki yang sangat taat kepada kitab Allah, dialah mujahid di jalan Allah.
Dialah nilai sekaligus teladan, betapa agungnya ketika teladan itu berbentuk manusia sehingga akhlak menjelma dalam nyata (bukan teori belaka)
Dialah orang yang adil ketika orang-orang yang adil disinggung.
Dialah orang yang bangun di tengah malam agar orang-orang bisa tidur nyaman.
Dialah orang yang lapar agar orang-orang bisa kenyang.
Dialah orang yang menjadikan orang tua dari kaum muslimin sebagai ayah, orang sebaya menjadi saudara, dan orang yang lebih muda sebagai anak sehingga dia menghormati ayahnya, menyintai saudaranya, dan menyayangi anaknya.
Dialah orang yang tidak terpengaruh dalam agama Allah oleh celaan orang-orang yang mencela.
Dialah pengucap kebenaran sekalipun itu pahit.
Dialahlah seorang laki-laki di mana keislamananya merupakan kemenangan, hijrahnya merupakan pertolongan dan kepemimpinannya merupakan keadilan.
Dialah seorang laki-laki, yang tidak hanya sekali al Qur'an turun menyetujui pendapat dan ucapannya.
Dialah AL FARUQ umat ini yang telah mengguncang singgasana orang-orang zhalim...meruntuhkan benteng-benteng Kisra dan Kaisar. Orang-orang sombong lagi congkak tunduk kepada keadilannya, bendera kezhaliman tertunduk di depan panji keadilannya yang berkibar dan penaklukan-penaklukannya yang cemerlang. Dia membuat hidung orang-orang Romawi tersungkur di tanah, dia menghancurkan keangkuhan orang-orang Persia dan mengusir orang-orang Yahudi dari Jazirah arab. Dia mengusir mereka dalam keadaan terhina lagi rendah.
Dialah ahli zuhud, seorang ulama, seorang ahli ibadah, seorang yang pencemburu, orang yang takut kepada Allah.
Dialah Umar bin Khatthab radhiyallahu 'anhu, sebuah cahaya yang menerangi garis-garis sejarah.
"SEANDAINYA SEPENINGGALKU ADA SEORANG NABI, PASTILAH 'UMAR BIN KHATTHAB ORANGNYA." [MUHAMMAD RASULULLAH SHALLALLAHU 'ALAIHI WA SALLAM]
Kisah Umar Bin Khattab : Menolak Anaknya Dijadikan Gubernur
Pernah suatu ketika Umar bermusyawarah
“Saya bingung”
“Kenapa khalifah”
“Sulit mencari gubernur Kufah, diangkat yang lemah rakyat ngeluh tapi diangkat yang keras, rakyat juga ngeluh”
“Ada calon khalifah, kalo ini sih sudah tidak salah lagi”
“Siapa?…”
“Abdullah Bin Umar” (anak beliau sendiri)
“Jangan macam-macam, cukup 1 orang Umar yang memegang jabatan. Kalau berhasil, kami keluarga Umar sudah merasakannya. Tapi kalau gagal, maka cukuplah kegagalan seorang Umar saja. Cari yang lain saja”
“Tapi Abdullah Bin Umar cukup syarat ya khalifah, dia orang bertaqwa dan sholeh”
“Yang bertaqwa dan sholeh bukan cuma anak dia, anak orang lain juga banyak yang bertaqwa dan sholeh”
Sikapnya yang memblokir keluarganya dari berbagai fasilitas kekhalifahannya membuat orang lain segan pada dirinya. Betapa tegas, adil dan bijaksananya beliau.
Demikian kisah sedikit tentang umar bin khatab semoga kita semua bisa meniru tauladan jiwa kesatrianya.
salam...